-->

Percepatan Siaran TV Digital agar Industri Penyiaran Lebih Efektif dan Pemerataan yang Lebih Luas

 

sumber gambar: instagram @walesifiji

Perkembangan globalisasi menjadi perkara yang tidak aka nada habisnya, melalui perkembangan teknologi yang terus terjadi pastinya juga akan membawa dampak positif bagi kehidupan. Saat ini Indonesia sudah mulai mempersiapkan diri untuk perkembangan teknologi digital berbasis media informasi televisi. Analog Switch Off (ASO) atau televisi digital merupakan inovasi pengembangan dari televisi analog. Pada televisi analog, pengunaan medium antena dilakukan untuk dapat menangkap frekuensi radio 700 Megahertz (MHz) yang digunakan dalam sinyal televisi analog. Sedangkan pada pengembangan televisi digita l ini akan menggunakan multipleksing (MUX) yang merupakan gabungan sinyal frekuensi telivisi analog dengan spektrum frekuensi radio.

Proses penyiaran televisi digital ini ditargetkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diseluruh Indonesia paling lambat pada akhir 2021. Sebagai tahap awal digitalisasi ini Kominfo telah menyiapkan operasional penyiaran di 12 provinsi, Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementrian Kominfo menuturkan, "Selanjutnya bertahap, kami merencanakan untuk penyiapan infrastruktur di 22 provinsi yang belum terdapat partisipasi swasta. Kemudian menyiapkan dukungan pendanaan dan modernisasi kelembagaan TVRI sebagai flag carier di seluruh Indonesia,".

Melalui multipleksing (MUX) inilah akan menciptakan infrastruktur frekuensi dengan besaran yang terbatas, yang mana kemudian dapat di optimalkan untuk menayangkan penyiaran televisi dengan jumlah program pada waktu yang bersamaan. 

"Lembaga penyiaran dalam pengoperasian multiplexing dapat menyiarkan hingga 10 program secara bersamaan hal ini akan berimplikasi pada biaya infrastruktur yang lebih efisien. Jadi kita semua mari bersiap menyambut TV digital, perlahan meninggalkan TV Analog, " ujar Menkominfo, dilansir dari indonesia.go.id, Selasa (15/6/2021).

Pemangkasan penggunaan dari pita frekuensi inilah yang dimaksudkan Kominfo sebagai upaya mengefisienkan biaya infrastruktur. Perkembangan televisi digital ini berhasil memangkas penggunaan pita frekuensi dimana yang sebelumnya sebanyak 328 Megahertz kini hanya 176 Megahertz. 

"Migrasi ke digital dari kebutuhan frekuensi yang tadinya mencapai 328 Megahertz hanya dibutuhkan sebanyak 176 Megahertz. Sisanya 112 Megahertz dipergunakan sektor lainnya," ujar Geryantika Kurnia.

Selain penekanan kebutuhan frekuensi, angka kebutuhan pemancar juga ikut ditekan menjadi lebih kecil dengan hadirnya perkembangan televisi digital ini. Dengan digitalisasi ini setiap pemancar dapat digunakan hingga 13 program berbeda yang disiarkan secara bersamaan. "Satu pemancar dapat diisi oleh 13 program dari siaran televisi," tambahnya.

Selain pemangkasan yang membuat lebih efisien, pemerintah juga menjamin kualitas penayangan yang lebih baik dari pada televisi analog. "Pemerintah menjamin kualitas siaran berkualitas," kata Direktur Penyiaran.

Selain peningkatan kualitas tersebut, peningkatan kuantitas atau pemerataan siaran televisi juga akan semakin baik, hal ini dapat terjadi karena kualitas sinyal digital yang dapat mengjangkau wilayah yang lebih luas termasuk ke daerah pelosok. "Televisi digital dapat mencakup banyak wilayah di berbagai pelosok Indonesia," ucap Direktur Geryantika.

Dengan hadirnya berbagai keunggulan dan kelebihan televisi digital dari pada analog, sangat diharapkan jika proses digitalisasi ini dapat terlaksanakan dengan baik. Edukasi mengenai televisi digital di masyarakat juga perlu disosialisasikan dengan merata agar masyarakat menjadi lebih mengerti tentang televisi digital dan berantusias dalam digitalisasi ini. 

Untuk mendapat informasi lebih lengkap mengenai Televisi Digital, anda dapat mengunjungi situs resmi pemerintah Indonesia.go.id.

0 Response to "Percepatan Siaran TV Digital agar Industri Penyiaran Lebih Efektif dan Pemerataan yang Lebih Luas"

Post a Comment

jangan diisi

iklan dalam artikel

iklan display

Iklan dalam feed