-->

Mengenal Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS): Cagar Biosfer UNESCO di Majalengka

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) didirikan pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 474/Kpts-II/1992 tanggal 14 Oktober 1992. Pendirian TNGS ini didasarkan pada keinginan untuk melindungi ekosistem pegunungan yang terdapat di daerah Majalengka dan Ciamis, Jawa Barat. Sebelumnya, kawasan TNGS telah dikenal sebagai Taman Wisata Alam Gunung Ciremai yang dibuka untuk umum pada tahun 1984.
Landscape Pegunungan Sanggabuana | Photo by: @gunungsanggabuana

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) adalah sebuah taman nasional yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Taman nasional ini memiliki luas sekitar 15.000 hektar dan didirikan pada tahun 1992. Taman nasional ini terletak di wilayah pegunungan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk hutan hujan tropis, hutan pegunungan, dan padang rumput alpine. Beberapa jenis satwa yang hidup di TNGS antara lain beruang madu, rusa, kijang, kucing hutan, dan burung merak. Selain itu, TNGS juga memiliki beberapa objek wisata alam yang menarik, seperti air terjun, gua, dan pemandangan pegunungan yang indah. Taman nasional ini menjadi tempat yang ideal untuk berbagai aktivitas outdoor, seperti hiking, camping, dan birdwatching.

Sejarah Taman Nasional Gunung Sanggabuana

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) didirikan pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 474/Kpts-II/1992 tanggal 14 Oktober 1992. Pendirian TNGS ini didasarkan pada keinginan untuk melindungi ekosistem pegunungan yang terdapat di daerah Majalengka dan Ciamis, Jawa Barat. Sebelumnya, kawasan TNGS telah dikenal sebagai Taman Wisata Alam Gunung Ciremai yang dibuka untuk umum pada tahun 1984.

Pada awalnya, kawasan ini menjadi pusat kegiatan penelitian bagi para ilmuwan dan peneliti yang tertarik dengan keanekaragaman hayati di wilayah pegunungan Jawa Barat. Kemudian, pada tahun 1990-an, pemerintah mulai memperhatikan pentingnya konservasi alam di Indonesia, dan pada akhirnya memutuskan untuk menjadikan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Ciremai sebagai taman nasional.

Sejak didirikan, TNGS telah mengalami beberapa perubahan dan peningkatan fasilitas untuk mendukung kegiatan konservasi alam dan pariwisata. Pada tahun 2007, TNGS masuk dalam cagar biosfer UNESCO, dan pada tahun 2015, pemerintah Jawa Barat menunjuk TNGS sebagai salah satu kawasan konservasi prioritas di Jawa Barat. Saat ini, TNGS terus berupaya memperkuat kegiatan konservasi dan pariwisata di kawasan tersebut, serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar melalui program-program ekowisata yang berkelanjutan.

Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Sanggabuana

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Karena TNGS terletak di wilayah pegunungan, maka terdapat berbagai jenis ekosistem yang terdapat di kawasan tersebut, seperti hutan hujan tropis, hutan pegunungan, dan padang rumput alpine. Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di TNGS antara lain pohon pinus, akasia, dan bambu. Sedangkan jenis-jenis satwa yang hidup di TNGS meliputi beruang madu, rusa, kijang, kucing hutan, dan burung merak.

Di TNGS, terdapat beberapa jenis tumbuhan langka yang terancam punah, seperti pohon sengon laut (Paraserianthes falcataria), pohon jati (Tectona grandis), dan pohon mahoni (Swietenia mahagoni). Selain itu, TNGS juga menjadi habitat bagi beberapa spesies burung endemik, seperti bondol peking (Pycnonotus snouckaerti) dan cucak rawa jabar (Pycnonotus goiavier).

Keanekaragaman hayati di TNGS juga didukung oleh keberadaan beberapa objek wisata alam yang menarik, seperti air terjun, gua, dan pemandangan pegunungan yang indah. Beberapa air terjun yang terdapat di TNGS antara lain Curug Cipicung, Curug Sawer, dan Curug Cimarinjung. Sedangkan gua yang terdapat di TNGS antara lain Gua Sanghyang Tikoro dan Gua Hantap. Semua objek wisata alam di TNGS tersebut memberikan nilai tambah bagi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam TNGS.



Destinasi Wisata di Taman Nasional Gunung Sanggabuana

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Berikut adalah beberapa di antaranya:


Air Terjun Curug Cipicung

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dan menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di TNGS. Untuk mencapai air terjun ini, pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 4 kilometer dari pintu masuk TNGS. Selama perjalanan, pengunjung akan melewati jembatan bambu dan jalur hiking yang menantang.


Air Terjun Curug Cimarinjung

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 70 meter dan terletak di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai air terjun ini, pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 6 kilometer dari pintu masuk TNGS. Selama perjalanan, pengunjung akan melewati jalur hiking yang cukup menantang, namun pemandangan yang dijumpai sangat indah.


Gua Sanghyang Tikoro

Gua ini terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan memiliki panjang sekitar 200 meter. Di dalam gua ini, terdapat beberapa formasi batu yang menarik dan air terjun kecil yang mengalir di dalamnya. Untuk mencapai gua ini, pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 3 kilometer dari pintu masuk TNGS.


Puncak Sanggabuana

Puncak Sanggabuana merupakan titik tertinggi di TNGS dengan ketinggian sekitar 2.211 meter di atas permukaan laut. Dari puncak ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan pegunungan yang indah dan mengagumkan. Untuk mencapai puncak ini, pengunjung harus melakukan perjalanan sekitar 10 kilometer dari pintu masuk TNGS.


Camping Ground

TNGS memiliki beberapa area camping ground yang cocok untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam. Beberapa area camping ground tersebut antara lain Kampung Burung, Cipicung Camping Ground, dan Basecamp Curug Sawer. Di area camping ground ini, pengunjung dapat menikmati suasana alam yang tenang dan jauh dari keramaian kota.


Selain itu, TNGS juga memiliki beberapa jalur hiking yang menarik untuk dieksplorasi, seperti jalur hiking menuju Curug Sawer dan jalur hiking menuju Puncak Sanggabuana. Semua destinasi wisata di TNGS menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan bagi para pengunjung yang mencintai keindahan alam.

Rute Menuju Taman Nasional Gunung Sanggabuana

Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS) dapat diakses melalui beberapa rute yang berbeda, tergantung dari lokasi awal Anda. Berikut adalah beberapa rute yang dapat diambil untuk mencapai TNGS:


Dari Jakarta

  • Naik kereta api dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, naik angkutan umum atau taksi menuju TNGS.
  • Naik bus dari Terminal Lebak Bulus Jakarta menuju Terminal Leuwiliang Bogor. Dari Terminal Leuwiliang, naik angkutan umum atau taksi menuju TNGS.

Dari Bandung

  • Naik kereta api dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, naik angkutan umum atau taksi menuju TNGS.
  • Naik angkutan umum atau taksi dari Bandung menuju TNGS.

Dari Bogor

  • Naik angkutan umum atau taksi dari Bogor menuju TNGS.

Dari Sukabumi

  • Naik angkutan umum atau taksi dari Sukabumi menuju TNGS.

Jika Anda membawa kendaraan pribadi, Anda dapat mengikuti rute berikut ini:

Dari Jakarta, ikuti jalan tol Jagorawi hingga keluar di pintu Tol Ciawi. Dari Ciawi, ikuti jalan menuju TNGS.

Dari Bandung, ikuti jalan menuju arah Sukabumi hingga sampai di Ciawi. Dari Ciawi, ikuti jalan menuju TNGS.

Dari Bogor, ikuti jalan menuju arah Ciawi hingga sampai di TNGS.

Dari Sukabumi, ikuti jalan menuju arah Ciawi hingga sampai di TNGS.

Pastikan Anda melakukan perjalanan dengan aman dan memperhatikan kondisi jalan serta kondisi cuaca saat menuju TNGS.

0 Response to "Mengenal Taman Nasional Gunung Sanggabuana (TNGS): Cagar Biosfer UNESCO di Majalengka"

Post a Comment

jangan diisi

iklan dalam artikel

iklan display

Iklan dalam feed