-->

Mengenal Teknik Rehabilitasi Hidrologi Mangrove Untuk Memaksimalkan Pelestarian Kawasan Hutan Pesisir

Mengenal Teknik Rehabilitasi Hidrologi Mangrove Untuk Memaksimalkan Pelestarian Kawasan Hutan Pesisir – Sebagai negara kepulauan, Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki peran sangat penting, mulai dari pencegah abrasi pantai, sumber penghasil oksigen yang besar hingga penstabil iklim. Namun ekosistem mangrove saat ini tenagh dakan kondisi kritis akibat eksploitasi manusia. Padahal kerusakan yang terjadi di hutan mangrove dapat memicu kerusakan ekologi dan keanekaragaman hayati. Bahkan juga berdampak pada perubahan iklim akibat rusaknya ekosistem pesisir. Restorasi dianggap sebagai upaya mendesak untuk mengembalikan bentuk dan fungsi penting hutan mangrove di pesisir kepulauan Indonesia.

Mengenal Teknik Rehabilitasi Hidrologi Mangrove Untuk Memaksimalkan Pelestarian Kawasan Hutan Pesisir
source pinterest/hpemandangankuindah.blogspot.com

Dikutip dari forum Komunitas Pertanian Sariagri Direktur Program Aliansi Rehabilitasi Ekosistem Mangrove (MERA) Yayasan Pemuliharaan Alam Nusantara (YKAN), sebuah organisasi nirlaba di bidang pelestarian lingkungan berbasis ilmiah, Imran Amin mengungkapkan, lebih dari 70 persen mangrove di Indonesia adalah mangrove. tidak dilindungi. Imran Amin juga menambahkan kepada Sariagri.id saat kegiatan Mangrove Week 2021 di Jakarta pada 22 Desember 2021 “Kawasan mangrove yang dilindungi masuk kawasan konservasi hanya sekitar 20 persenan, sisanya sekitar 70 persen lebih kawasan mangrove tidak terlindungi,”.

Dalam rangka penanganan krisis yang terjadi pada kelestarian hutan mangrove, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh semua pihak adalah dengan menggunakan teknik rehabilitasi hidrologi. Teknik restorasi/rehabilitasi hidrologi dalam restorasi mangrove pertama kali digunakan oleh Robyn Lewis di Florida, Amerika Serikat (AS). Pada dasarnya, teknik ini bertujuan untuk mengembalikan sistem hidrologi tanah setelah memastikan ketersediaan benih. Jadi, dalam restorasi hidrologi tidak ada penanaman bibit mangrove secara sengaja.

Mengutip hasil penelitian Rignolda Djamaluddin yang dimuat dalam Biodiversity Journal of Biological Diversity, modifikasi hidrologi yang diterapkan pada tambak udang terlantar seluas 15,2 hektar di Tiwoho, Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara menciptakan berbagai kondisi subhabitat mangrove relatif stabil setelah tujuh tahun. bertahun-tahun.

Melalui rehabilitasi hidrologi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua mangrove yang tumbuh secara alami mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan menghasilkan biji dan buah dalam waktu yang lebih singkat.

Setelah dilakukan restorasi hidrologi, areal bekas tambak udang yang terbengkalai itu akhirnya tertutup vegetasi yang komposisi spesiesnya 91,3 persen sama dengan kondisi alam sebelumnya. Hal ini terjadi karena benih yang datang merupakan benih yang ada di sekitar daerah tersebut. Dari teknik restorasi hidrologi, diharapkan kawasan tersebut akan pulih seperti semula, tidak dengan satu spesies invasif tetapi dengan beberapa spesies. Studi menyatakan bahwa banjir pasang dan salinitas permukaan tanah merupakan faktor utama yang mengendalikan pertumbuhan alami mangrove. Metode remediasi hidrologi dianggap sederhana, hemat biaya dan dapat membantu praktisi lain dalam meningkatkan teknik remediasi mangrove.

Enam langkah remediasi hidrologi yang diusulkan oleh Lewis meliputi pemahaman pola pemuliaan mangrove dan keberhasilan pembibitan; Observasi lapangan dilakukan dengan mengukur tinggi pasang surut di laut, wilayah tengah dan pesisir pada saat pasang awal, bulan purnama dan akhir; mengevaluasi modifikasi lingkungan hutan bakau sebelumnya untuk menghindari substitusi sekunder alami; pilih situs pemulihan; merancang program rehabilitasi untuk memulihkan hidrologi yang sesuai pada awalnya; gunakan penanaman propagul atau bibit yang sebenarnya hanya jika kondisi alam tidak dapat menyediakan bibit dalam jumlah yang cukup.

Mengenal Teknik Rehabilitasi Hidrologi Mangrove Untuk Memaksimalkan Pelestarian Kawasan Hutan Pesisir
source pinterest/ tfhmagazine.com

Berikut adalah tata cara penerapan Teknik Rehabilitas Hidrologi yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem hutan mangrove.

Survey Kondisi Lahan Rehabilitasi

Rehabilitasi hutan mangrove tidak sekedar pergi lalu menanam pohon saja, untuk dapat mendapat hasil yang maksimal dengan menggunakan teknik rehabilitasi mangrove setidaknya sobat perlu terlebih dahulu melakukan survey pengamatan terhadap kondisi lahan yang akan di rehabilitasi. Beberapa perhatian yang harus masuk dalam pengaatan tersebut diantaranya:

-. Perhatikan apakah substrat telah berbeda jika dibandingkan dengan kondisi substrat yang masih ditumbuhi mangrove di sekitarnya;

-.  Amati apakah ada bagian tanah yang terangkat atau terendam ketika dibandingkan dengan ketinggian tanah di sekitarnya;

-.  Perhatikan apakah sistem irigasi (hidrologi) telah berubah di tanah seperti pembentukan aliran air baru, perendaman laut atau air tawar, atau sebagian tanahnya kering dan ditumbuhi semak belukar tanaman tanah;

-. Perhatikan apakah sistem irigasi (hidrologi) telah berubah di tanah seperti pembentukanMemperhatikan struktur komunitas mangrove yang ada terutama komposisi spesiesnya sekitar area yang akan ditanami.aliran air baru, perendaman laut atau air tawar, atau sebagian tanahnya kering dan ditumbuhi semak belukar tanaman tanah;

Hasil survey ini dilakukan untuk mendapat rancangan rehabilitas. Jika terjadi perubahan yang signifikat pada sistem hidrologi lahan, maka terlebih dahulu harus memperbaiki terlebih dahulu sistem ekologi.

Penanaman secara artifisial (artificial plantation)

Penanaman mangrove dengan teknik ini tidak hanya sembarangan tiba-tiba menanam, berbagai pertimbangan mulai dar penyediaan bibit, penyemaian dan penanaman semuanya harus diatur dengan baik.

Pada penyediaan bibit Mangrove, setidaknya pemilihan jenis bibit menjadi patokan utama dalam teknik rehabitasi mangrove. Berikut adalah jenis bibit yang dapat digunakan berdasarkan sumbernya:

·         Bibit yang dikumpulkan langsung dari hutan mangrove berupa anakan telah berkecambah dan masih bergantung pada pohon induk khususnya Bruguiera spp., Ceriops sp., dan Rhizophora spp. Proses pengumpulan dapat dilakukan dengan menggoyangkan dahan pohon dimana benih berada, atau dengan cara dipetik langsung pada pohonnya dengan perhatikan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pohon muda itu siap jatuh karena ukuran buahnya cukup besar, kotiledonnya terlihat berwarna-warni kuning tua, warnanya lebih gelap atau buram (biasanya agak kecoklatan atau hijau tua).

·         Bibit adalah bibit yang jatuh dan menumpuk di bawah pohon induk, apakah berakar atau tidak atau 2. daun - 6 lembar.

·         Bibit berupa bibit yang sudah bertunas seperti pada Bruguiera spp., Ceriops sp., dan Rhizophora spp., atau spesies lain dengan ukuran berbeda. lebih kecil seperti pada Avicennia spp., dan Sonneratia spp.

Perlu diperhatikan jika dua jenis bibit pertama memang dapat ditanam langsung atau disemai terlebih dahulu namun untuk anakan yang sudah berdaun sebaiknya ditanam langsung. Selanjutnya pada proses penyemaian seperti halnya persemaian pada umumnya, penggunaan media kantong plastic dapat dilakukan, namun lebih baiknya media penyemaian berasal dari kulit batang pisang atau dapat juga langsung ditanam pada bedeng yang telah disiapkan. Lokasi yang ideal untuk persemaian mangrove ada didekat lahan yang akan direhabilitasi dan masih datang dijangkau air pasang.

Pastikan bibit yang ditanam tidak berukuran terlalu kecil atau masih biji. Umur penanaman mangrove memang bervariasi tetapi sebagai patokan sobat dapat menghitung jumlah daun. Jika jumlah daun sudah terdapat 4 hingga 6 maka tanaman mangrove sudah dapat ditanam.

Kematian yang terjadi pada bibit mangrove memang jarang terjadi, namun tingkat keberhasilan hanya 50% ditinjau dari kualitas bibit yang ditanam. Kerapatan khas mangrove dewasa sekitar 1000 pohon perhektarnya, jadi 50% kematian penanaman tahap awal denga jarak 1 meter tida akan berpengaruh pada kerapatan penanamanmangrove.

Menurut Lewis dan Marshall dalam ‘Principles of successful restoration of shrimp aquaculture ponds back to mangrove forest’ menjelaskan ada lima tahap penting untuk keberhasilan rehabilitasi mangrove, yaitu:

·         Memahami autekologi (ekologi spesies individu) dari spesies mangrove di lokasi, khususnya pola reproduksi, distribusi propagul dan pembibitan.

·         Memahami pola hidrologi normal yang mengontrol distribusi dan keberhasilannya pembentukan dan pertumbuhan spesies mangrove yang ditargetkan

·         Memperkirakan perubahan lingkungan mangrove asli yang menghalangi pertumbuhan alami mangrove,

·         Merancang program restorasi untuk awalnya mengembalikan hidrologi yang sesuai dan memanfaatkan alam perekrutan propagul mangrove sukarela untuk pendirian pabrik

·         Hanya melakukan penanaman bibit, memungut, atau mengolah biji setelah mengetahui langkah alami di atas (1 – 4) tidak memberikan jumlah bibit dan hasil, tingkat stabilitas, atau tingkat pertumbuhan sebagaimana yang diharapkan..

Bagaimana sob, setelah mengetauhi tentang dasar teknik rehabilitasi mangrove pastikan sobat dapat mengaplikasinya dalam kegiatan penanaman mangrove guna memaksimalkan hasil pelestarian hutan mangrove.

Sumber rujukan:

1.       Penelitian “Teknik Rehabilitasi Lahan Mangrove” oleh Rignolda Djamaluddin Rignolda Djamaluddin, Laboratorium Geomorfologi Pantai & Hidro-Oseanografi, FPIK Unsrat, 2017. Diakses dari http://repo.unsrat.ac.id/2083/1/Teknik_Rehabilitasi_Lahan_Mangrove.pdf

2.       “Mangrove Restoration - Costs and Benefits of Successful Ecological Restoration” karya Roy R. Lewis III In review, Proceedings of the Mangrove Valuation Workshop, Universiti Sains Malaysia, Penang, 4- 8 April, 2001. Beijer International Institute of Ecological Economics, Stockholm, Sweden. Diakses melalui https://www.fao.org/forestry/10560-0fe87b898806287615fceb95a76f613cf.pdf

 

 

0 Response to "Mengenal Teknik Rehabilitasi Hidrologi Mangrove Untuk Memaksimalkan Pelestarian Kawasan Hutan Pesisir "

Post a Comment

jangan diisi

iklan dalam artikel

iklan display

Iklan dalam feed