-->

Sejarah Penemuan dan Ekspedisi Pertama Puncak Cartenz Gunung Tertinggi di Indonesia

Seorang kapten dari sebuah kapal Belanda. benama Jan Carstensz belayar melewati selatan Papua pada tangal 16 Februari 1623. Beliau melihat sebuah puncak gunung yang ditutupi salju mencuat di sekitar pegunungan hutan tropis. Penemuan tersebut segera dilaporkan sekembalinya ke Belanda lewat sebuah laporan perjalanan berjudul Journal to Samarkan. Namun, laporan ini dianggap mengada-ada oleh orang Eropa karena mustahil ada salju di daerah tropis. Pada tahun 1899, sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh tim dari Belanda berhasil memetakan wilayah sekitar dan puncak. Sebagai bentuk penghargaan, puncak tersebut diberi nama Puncak Carstensz.
Pegunungan Jaya Wijaya Papua | Source: Pinterest

Seorang kapten dari sebuah kapal Belanda. benama Jan Carstensz belayar melewati selatan Papua pada tangal 16 Februari 1623. Beliau melihat sebuah puncak gunung yang ditutupi salju mencuat di sekitar pegunungan hutan tropis. Penemuan tersebut segera dilaporkan sekembalinya ke Belanda lewat sebuah laporan perjalanan berjudul Journal to Samarkan. Namun, laporan ini dianggap mengada-ada oleh orang Eropa karena mustahil ada salju di daerah tropis. Pada tahun 1899, sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh tim dari Belanda berhasil memetakan wilayah sekitar dan puncak. Sebagai bentuk penghargaan, puncak tersebut diberi nama Puncak Carstensz.

Pada tahun 1936, sebuah ekspedisi pendakian Carstensz oleh tim dari Belanda gagal dilakukan karena cuaca buruk. Namun, mereka masih berhasil mencapai glacier di bagian timur Carstensz. Pada Tahun 1961, sebuah tim ekspedisi dari Selandia Baru yang dipimpin Philip Temple mencoba mendaki dari wilayah llaga. Sayang, tim ini juga gagal karena cuaca buruk. Satu tahun kemudian, Temple kembali datang. Kali ini beliau bersama seorang pendaki kawakan dari Austria benama Heinrich Harrer yang terkenal dengan cerita Seven Years in Tibet dan se bagai orang yang pertama mendaki Eiger dari dinding utara. Bersama tim ini ikut serta pendaki lainnya, yaitu Russell Kippax dan Albertus Huizenga.

Tim ini berhasil mendaki Carstensz Pyramid pada tanggal 8 Februari 1962. Pencapaian ini membuat mereka menjadi tim pertama yang mendaki Carstensz Pyramid. Mereka juga memberi nama sebuah celah menuju lembah Danau-Danau dengan nama "New Zealand Pass". Pada tahun 1964, sebuah ekpedisi dari tim Indonesia bernama Ekpedisi Tjendrawasih yang beranggotakan 55 pendaki militer dan sipil memulai pendakian dari Enarotali Beoga. Lantaran terhalang kabut, tim ini tidak berhasil mencapai "New Zealand Pass".

Pada tanggal 1 Maret 1964, tiga orang dari tim ini berhasil mencapai puncak dan mereka menamakannya "Puncak Soekarno" yang di kemudian hari hingga sekarang dikenal sebagai "Puncak Jaya".

Pada tahun 1972, sebuah ekspedisi dari kelompok Mapala Ul yang beranggotakan dis Sinarmas Djati, Henry Walandouw, dan Rafiq Pontoh berhasil mendaki Carstensz Pyramid. Setelah ekspedisi ini, Mapala Ul secara kontinu terus mengirimkan tim sat ekpedisinya ke gunung ini. Hal ini juga di diikuti oleh beberapa kelompok pendaki tanah air lainnya.



0 Response to "Sejarah Penemuan dan Ekspedisi Pertama Puncak Cartenz Gunung Tertinggi di Indonesia"

Post a Comment

jangan diisi

iklan dalam artikel

iklan display

Iklan dalam feed