Bengkel Mimpi: Pertanian Berkelanjutan yang Menumbuhkan Ekonomi Inklusif
"Hai sobat, apakah dari kalian ada yang hobi dalam bertani/berkebun?"
Hidup sebagai petani memang tidak terlalu diinginkan banyak orang, banyak stigma negatif seperti pola kerja yang berat hingga kurangnya kesejahteraan perekomian petani yang membuat kurangnya generasi muda dalam menekuni minat sebagai petani.
Pekerjaan yang kotor, panas-panasan, serta hasil panen yang tidak menentu, menjadi pertimbangan bagi mayoritas orang. Bayangkan saja, dari pengalaman di lingkungan penulis bahkan banyak yang rela menjual lahan/sawahnya untuk mengejar cita-cita yang terlihat lebih keren dan memiliki gaji yang jelas.
Selain berbagai pandangan negatif, hal lainnya yang menjadi pertimbangan untuk menjadi petani adalah pemikiran jika harus memiliki sawah/lahan terlebih dahulu. Seiring dengan terus meningkatkan harga tanah tentu menjadi hal yang mengurungkan minat menjadi petani.
"Tapi, apakah untuk hidup mejadi petani perlu modal yang besar?"
Jika sobat ingin membangun pertanian dengan sistem konvensional tentu saja "IYA", kalau sekedar lahan pada awalnya bisa mulai dengan sewa, namun selain itu sobat juga butuh biaya tambahan lain untuk membayar buruh tani, berbagai kebutuhan tanaman dan pengolahan lahan, belum lagi adanya ancaman hama atau cuaca buruk yang berkemungkinan menambah modal atau munculnya potensi kerugian.
Benar apa yang pernah dikatakan Pak Sonny selain Ketua Tani Dusun Parelegi, Desa Purwodadi kepada penulis, ia berpendapat jika bertani sama halnya dengan investasi, "pada awalnya kita harus mengeluarkan biaya yang besar. Uang dan keuntungan tersebut baru akan kembali pada saat panen, tapi jumlahnya tidak bisa ditentukan". Ujar Sonny.
Kalau hanya berpaku pada konsep tradisional, yaa nggak heran kalau kita bakal benar-benar kekurangan petani. Belum lagi guna meningkatkan keuntungan banyak petani yang berhasrat dalam penggunaan kimia tanpa memperhatikan kesehatan tanah untuk masa depan.
Ajakan transisi ke pertanian organik saat ini belum terlalu diterima oleh semua petani, tentu dengan pertimbangan keuntungan hasil panen. Padahal dilihat dari pola pertanian konvensional, jarang ada petani yang melakukan treatment pada tanah pasca panen.
Pertanian Bengkel Mimpi: Inovasi Kreatif yang Lahir dari Keterbatasan
"Tidak ada batasan yang dapat membatasi seorang untuk bermimpi", Mungkin kalimat tersebut dapat merepresentasikan pembentukan dari Bengkel Mimpi. Sebuah lahan pertanian organik yang dibangun dengan memanfaatkan pekarangan rumah seluas 3000 m.
Saat awal datang ke tempat yang dirintis oleh Bapak Sirih ini jujur penulis terpukau dengan konsep sustainability yang dikemas dengan memanfaatkan segala bidang tanah disana. Bayangkan saja meskipun ada di kawasan rumah, hasil panen disini lebih dari sekedar tanaman horti untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Dari kunjungan penulis hari sabtu (23 Maret 2024) lalu setidaknya beberapa jenis komoditas yang berhasil dibudidayakan antara lain: (1) Padi, (2) Tomat, (3) Cabai), (4) Jeruk, (5) Terong, (6) Kemangi, (7) Seladri, dan (8) strawberry. Tidak hanya tanaman, pertanian disini juga mengusung konsep Hidroganik dengan budidaya ikan lele dan nila.
Jangan terlalu cepat menilai jika konsep pertanian tersebut sudah pernah/sering digunakan sebelumnya, inovasi dan kreatifitas yang melahirkan Bengkel Mimpi lebih dari sekedar itu sob. Seperti yang penulis bilang sebelumnya jika pertanian disini berorientasi pada organik, pengelolaan, pertumbuhan hingga perawatan pertanian disini dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia sedikitpun.
Pupuk dan media tanam yang digunakan disini adalah hasil olahan sendiri yang telah melalui rangkaian uji lab jadi nggak perlu lagi membeli pupuk organik serta media tanam yang harganya lumayan. Tidak sekedar memanfaatkan sampah rumah tangga dan air kolam Hidroganik, pupuk organik disini juga dibuat dengan memanfaatkan berbagai limbah yang tidak terpikirkan masyarakat sekitar sebelumnya, contohnya: Urine Kelinci.
Lahir dari lahan sederhana, tidak ada yang menyangka akan berdirinya lahan pertanian ditengah pemukinan. Hasil produksi yang tidak pernah mengecewakan membuat hasil panen disini selalu diminati yang pastinya berhasil menjawab kebutuhan profit oriented.
Menanam padi dan budidaya lele dalam sistem hidroganix |
Tempat Belajar Pertanian Gratis Untuk Siapapun
Status Bengkel Mimpi kini telah menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), makanya gak heran jika banyak perorangan atau kelompok yang mencoba datang ke tempat ini untuk belajar pertanian. Sama halnya dengan penulis waktu pertama kali datang kemari, niat hati untuk bertanya seputar permasalahan yang dihadapi dalam pertanian padi, rupanya lebih dari sekedar mendapat jawaban, ada berbagai hal lainnya yang benar-benar membuat penulis betah berlama-lama disini untuk belajar.
Baik petani disekitar maupun diluar daerah sekalipun, Bengkel Mimpi selalu membuka pintu bagi siapa saja yang mau belajar disini. Bahkan dilihat dari komentar di google maps Bengkel Mimpi, banyak ucapan hangat dari teman-teman petani dari seluruh daerah.
Usai statusnya menjadi P4S, Bengkel Mimpi kini sering kedatangan berbagai kelompok dari instansi pendidikan formal, pemerintahan bahkan mereka juga menerima peserta magang dari seluruh Indonesia.
Berkat pendidikan gratis yang dapat diakses para petani, alhasil di kawasan sekitar sudah banyak petani ataupun perkebunan skala rumahan yang mulai mencontoh kegiatan pertanian organik untuk meningkatkan perekonomian.
Ekonomi Meningkat Berkat Perkembangan Produksi Produk Organik
Berkat nama "Bengkel Mimpi" yang kian populer, pertanyaan seputar produk yang digunakan juga terus berdatangan. Apalagi mengingat sebagian besar produk pupuk dan media tanam yang digunakan disini merupakan hasil riset pengembangan mandiri yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Bengkel Mimpi kini dapat memproduksi secara massal media tanam organik dengan resep asli mereka hingga 20 ton perhari. Meskipun produknya laku terus dipasaran, Bengkel Mimpi memberlakukan harga yang berbeda bagi petani kecil agar semua kalangan dapat menikmati produknya.
Kini beberapa jenis Pupuk Organik Cair (POC) juga mulai di produksi, meskipun untuk pemasaran masih menunggu surat izin penjualan, namun kalau sobat datang kesini datang kesini dapat melihat efek POC-nya secara langsung dan bisa juga kalau sobat ingin minta sampel untuk diuji di kebun sobat.
Mengenal Konsep Pertanian Berkelanjutan di Bengkel Mimpi
Kini sobat tau jika Bengkel Mimpi merupakan lahan pertanian organik yang mengusung sistem Hidroganix dengan sistem perpaduan pertanian tanaman (padi) dan kolam ikan (lele), jadi secara sederhana padi menerima nutrisi dari air kolam lele, dan lele menerima 40% pakan dari padi, menjadi hubungan simbiosis mutualisme yang dapat memangkas biaya pengeluaran petani.
Kini mungkin sobat berpikir jika sistem pertanian disini membutuhkan banyak listrik, dan yaa pemikiran itu tidak salah. Tapi yang perlu sobat tau adalah sebagian besar kebutuhan listrik pertanian disini sudah menggunakan panel surya, sehingga membuatnya lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
Selanjutnya, ada juga kolaborasi dengan peternak kelinci dimana Bengkel Mimpi memberikan sebagian pakan dari hasil kebun dan sebagai gantinya mendapatkan urine kelinci untuk bahan POC. Jadi nggak sekedar berorientasi keuntungan diri sendiri saja, perekonomian masyarakat di sektor lainpun juga ikut terangkat.
Hadirnya Bengkel Mimpi menjadi cahaya bagi para petani dalam meningkatkan produktivitas diberbagai ancaman kegagalan panen atau penuruna hasil produksi. Tujuan mulia yang diusung dalam memberdayakan masyarakat dalam mengolah setiap potensi yang ada benar-benar telah mengantarkan Bengkel Mimpi menjadi printis perekonomian berkelanjutan yang turut menggandeng hubungan sosial dalam masyarakat.
Oiya sob, Tempat ini sangat terbuka bagi siapapun yang mau belajar tentang pertanian. Bengkel Mimpi tidak pernah sepi kedatangan pengunjung, ada banyak kalangan yang berkunjung mulai dari anak-anak PAUD/TK hingga dari pemerintahan. Jadi kalau datang ke Malang, sobat jangan sampai melewatkan juga untuk datang ke Bengkel Mimpi yaa.
0 Response to "Bengkel Mimpi: Pertanian Berkelanjutan yang Menumbuhkan Ekonomi Inklusif"
Post a Comment