Wisata Candi Singosari Malang: Sejarah Jejak Raja Kertanegara
Sob, pernah kepikiran nggak sih liburan sambil belajar sejarah? Di Malang ada satu spot yang wajib banget masuk bucket list: Candi Singosari. Ini bukan cuma bangunan kuno biasa. Candi peninggalan Kerajaan Singhasari ini nyimpen kisah heroik Raja Kertanegara, pemimpin visioner yang berani menantang Mongol di abad ke-13.
Letaknya di Kabupaten Malang, sekitar 10 km dari pusat kota. Tempat ini jadi saksi bisu kejayaan salah satu kerajaan terbesar di Jawa Timur. Dari ekspansi wilayah sampai transformasi budaya Hindu-Buddha yang khas Nusantara, semuanya terangkum di kompleks bersejarah ini.
Dalam artikel ini, sobat bakal diajak eksplor sejarah Candi Singosari Malang, arsitektur uniknya, sampai info praktis buat berkunjung langsung. Buat yang lagi nyusun itinerary lengkap, cek juga panduan things to do in Malang biar tripmu makin maksimal. Langsung gas, yuk!
Sejarah Candi Singosari dan Kerajaan Singhasari
Sebelum ngeh sama bangunannya, kenalan dulu sama kisah di baliknya. Candi Singosari dibangun sekitar tahun 1300 M sebagai tempat pendharmaan Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singhasari yang legendaris banget.
Kertanegara dikenal sebagai pemimpin berani yang nolak tunduk sama utusan Kubilai Khan dari Dinasti Yuan Mongol. Keputusan berani ini bikin Singhasari jadi target invasi, meskipun akhirnya kerajaan ini runtuh karena pemberontakan internal dari Jayakatwang.
Meski kerajaannya nggak berlangsung lama, warisan politik dan budaya Kertanegara jadi fondasi kuat buat Majapahit. Kalau sobat tertarik sama jejak kerajaan setelahnya, bisa mampir ke Candi Wringinlawang, gerbang ikonik Majapahit yang nggak kalah megah.
Raja Kertanegara: Pemimpin Visioner Abad ke-13
Dalam kepercayaan Hindu-Buddha masa itu, raja yang wafat bukan cuma dikenang sebagai pemimpin duniawi, tapi juga dianggap sebagai titisan dewa. Candi Singosari dibangun untuk memuliakan Kertanegara dalam aspek Siwa-Buddha, kombinasi unik yang mencerminkan sinkretisme agama di era Singhasari.
Makanya, kalau sobat datang ke sini, jangan cuma hunting foto. Resapi nilai spiritual dan filosofi yang terukir di setiap relief batu andesinya.
Arsitektur Candi Singosari yang Memukau
Kalau sobat pecinta arsitektur kuno, Candi Singosari bakal bikin terpesona. Bangunan utamanya setinggi sekitar 15 meter, kokoh menjulang pakai batu andesit pilihan. Meski beberapa bagian udah rusak dimakan waktu, justru itu yang bikin pesonanya makin kuat nuansa misterius berpadu aura sakral.
Gaya arsitekturnya khas Jawa Timur kuno: vertikal dan ramping, beda banget sama candi-candi Jawa Tengah yang lebih horizontal. Atapnya berundak-undak dan konon sempat nggak selesai dibangun sepenuhnya. Tapi struktur dasarnya udah nunjukin kompleksitas desain yang luar biasa buat ukuran abad ke-13.
Relief dan Ornamen Spiritual
Di kaki sampai tubuh candi, sobat bakal nemuin relief ukiran yang menggambarkan kisah spiritual, sosok dewa, makhluk mitologi, dan motif floral khas. Yang paling ikonik? Arca Dwarapala dua patung penjaga raksasa setinggi 4 meter yang berdiri gagah di pintu masuk, siap "melindungi" area sakral ini.
Sobat juga bisa lihat perpaduan elemen Hindu dan Buddha dalam ornamennya. Sinkretisme ini jadi ciri khas spiritualitas Nusantara di masa Singhasari. Jadi selain cantik secara visual, struktur candi ini sarat filosofi mendalam.
Kalau penasaran sama candi lain di Malang dengan arsitektur unik, coba deh mampir ke Candi Badut yang punya gaya berbeda tapi nggak kalah menarik. Atau kalau mau yang lebih tenang dengan suasana pegunungan, Candi Sumberawan di lereng Gunung Arjuno juga recommended banget.
Lokasi dan Akses ke Candi Singosari
Candi Singosari Malang terletak di Jl. Kertanegara No. 148, Candirenggo, Kecamatan Singosari. Jaraknya cuma 10 km atau sekitar 25 menit dari pusat Kota Malang.
Rute Menuju Lokasi
Kalau pakai kendaraan pribadi, ikuti jalan protokol Malang–Surabaya. Begitu sampai dekat Bank BCA KCP Singosari, ambil kiri dan terus ke utara sampai ketemu kompleks candi. Rutenya gampang, banyak petunjuk jalan juga.
Buat yang naik angkutan umum, bisa naik mikrolet jurusan Malang–Singosari (ADL atau AL). Turun di Terminal Singosari, lanjut jalan kaki sekitar 500 meter atau naik ojek online.
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Kabar baik buat sobat yang traveling dengan budget hemat: tiket masuk Candi Singosari gratis! Yup, nggak bayar sepeser pun. Pengelola cuma menerima sumbangan sukarela kalau sobat mau berkontribusi buat perawatan.
Jadwal Operasional
- Jam buka: Setiap hari pukul 07.30–16.00 WIB
- Biaya parkir: Motor & mobil cuma Rp 2.000
Dengan harga parkir yang super terjangkau dan tiket gratis, ini jadi salah satu destinasi wisata paling ramah kantong di Malang. Cocok banget buat backpacker atau keluarga yang pengin wisata edukatif tanpa mikirin budget besar.
Fasilitas dan Aktivitas di Candi Singosari
Meski tempat bersejarah, fasilitas di wisata Candi Singosari cukup lengkap kok. Ada area parkir luas buat motor dan mobil, toilet umum yang bersih, mushola, sampai gazebo buat istirahat.
Spot Foto Instagramable
Di sekitar kompleks juga ada warung makan lokal kalau sobat lapar. Tapi yang paling ditunggu? Spot fotonya! Arca Dwarapala jadi latar foto paling epic. Patung raksasa setinggi 4 meter ini viral banget di media sosial.
Selain itu, taman yang rapi dan beberapa gazebo bikin area ini cocok buat piknik ringan sambil menikmati suasana tenang. Jarang ada tempat wisata sejarah yang se-asyik ini buat nongkrong santai.
Kalau sobat mau eksplor candi lain yang nggak kalah fotogenik, Candi Kidal juga recommended banget. Lokasinya nggak jauh dan punya cerita sejarah yang nggak kalah menarik.
Tips Berkunjung ke Candi Singosari Malang
Biar pengalaman sobat maksimal, simak tips praktis ini:
Waktu terbaik berkunjung: Pagi hari (07.30–09.00) atau sore (15.00–16.00). Suhu lebih adem dan cahaya bagus buat foto. Hindari siang bolong karena areanya terbuka dan panasnya lumayan.
Pakaian: Pakai clothing sopan sebagai bentuk penghormatan ke tempat sakral. Lengan panjang atau pashmina buat cewek lebih recommended. Ini bukan aturan ketat sih, tapi lebih ke etika aja.
Persiapan: Bawa air minum dan topi karena area terbuka. Kalau musim kemarau, debu bisa lumayan jadi siapkan masker kalau perlu.
Uang cash: Siapkan receh buat sumbangan sukarela dan parkir. Meski nominalnya kecil, ini apresiasi buat pengelola yang udah merawat situs bersejarah ini.
Musim kunjungan: Kemarau jadi pilihan ideal. Hindari musim hujan kalau nggak mau becek dan licin di area candi.
Candi-Candi Lain di Sekitar Malang yang Wajib Dikunjungi
Candi Singosari cuma salah satu dari banyak candi bersejarah di Malang. Kalau sobat punya waktu lebih, eksplorasi candi lainnya bikin trip jadi lebih berkesan.
Candi Jago di lereng Bromo punya relief unik yang menggambarkan cerita Sudamala dan Kunjarakarna. Arsitekturnya beda dari candi lain di Jawa Timur. Detail lengkapnya bisa cek di Candi Jago Majapahit.
Atau kalau sobat pengin merasakan suasana spiritual yang lebih tenang dengan view pegunungan, stupa Candi Sumberawan di lereng Gunung Arjuno wajib masuk list. Tempatnya sejuk, adem, dan cocok buat meditasi atau sekadar menikmati ketenangan.
Buat yang tertarik sama pusaka Kerajaan Singhasari lainnya, Candi Kidal juga punya nilai sejarah tinggi dan arsitektur yang memukau. Jangan sampai kelewatan!
Sementara Candi Badut menawarkan perspektif berbeda dengan gaya arsitektur yang lebih tua. Cocok buat sobat yang pengin trace jejak peradaban Hindu tertua di Malang.
Dan yang paling ikonik, Candi Wringinlawang sebagai gerbang megah peninggalan Majapahit juga wajib masuk itinerary. Instagramable banget dan sarat makna historis.
FAQ Seputar Candi Singosari
Q: Apakah Candi Singosari masih aktif untuk ritual keagamaan?
A: Nggak. Candi ini sekarang berfungsi sebagai situs sejarah dan destinasi wisata, bukan tempat ibadah aktif. Tapi tetap dihormati sebagai tempat sakral.
Q: Berapa lama waktu ideal untuk eksplorasi Candi Singosari?
A: Sekitar 1-2 jam cukup buat keliling kompleks, foto-foto, dan baca info sejarah di papan interpretasi. Kalau mau lebih detail, bisa 2-3 jam.
Q: Apakah ada pemandu wisata di lokasi?
A: Kadang ada pemandu lokal yang standby, tapi nggak selalu. Kalau sobat pengin penjelasan detail, bisa kontak pengelola sebelumnya atau baca papan informasi yang udah tersedia.
Q: Apakah aman untuk anak-anak?
A: Aman banget. Areanya luas, terbuka, dan nggak ada spot berbahaya. Cocok buat wisata keluarga sambil edukasi sejarah.
Q: Boleh bawa drone untuk foto udara?
A: Sebaiknya tanya izin dulu ke pengelola. Beberapa situs bersejarah ada aturan khusus soal penggunaan drone buat menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung lain.
Q: Apakah ada guide book atau brosur di lokasi?
A: Nggak selalu ada. Makanya lebih baik riset dulu sebelum datang atau baca artikel seperti ini biar nggak bingung pas di lokasi.
Penutup: Jejak Kerajaan Singhasari yang Wajib Dikunjungi
Candi Singosari Malang bukan cuma destinasi wisata biasa. Ini jejak penting sejarah Nusantara yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. Dari kisah heroik Raja Kertanegara, arsitektur khas Jawa Timur abad ke-13, sampai nilai spiritual yang terukir di setiap reliefnya semua jadi alasan kuat kenapa sobat harus datang ke sini.
Dengan lokasi yang gampang dijangkau, tiket masuk gratis, parkir murah, plus spot foto instagramable, wisata Candi Singosari cocok banget buat liburan sambil menambah wawasan budaya dan sejarah. Nggak banyak tempat yang bisa kasih pengalaman edukasi sejarah sekaligus seru buat foto-foto.
Jadi, tunggu apa lagi, Sob? Masukin Candi Singosari ke itinerary Malang dan rasakan langsung atmosfer kerajaan masa lampau. Dijamin nggak nyesel!

0 Komentar