7 Destinasi Wisata Pura di Bali Terpopuler di 2025
7 Destinasi wisata pura di Bali yang jangan sampai dilewatkan - Halo sobat, ngomongin wisata di pulau Dewata Bali memang ga ada habisnya ya sob, dan semua destinasi wisata disanapun selalu kental hubungannya dengan pesona alam yang indah dan budaya kultural masyarakat sekitar. Contohnya saja pantai kelingking di Nusa Penida yang kita harus melewati tebing curam terlebih dahulu.
Bali juga merupakan tempat yang di dominasi oleh masyarakat beragama Hindu, makanya jangan kaget jika di seluruh pulau ini kalian bisa melihat banyak sekali bangunan pura yang berdiri disini. Selain sebagai tempat religius bagi umat Hindu, siapa sangkah jika beberapa Hindu juga menarik bagi para wisatawan sehingga menjadi target tujuan ketika di Bali.
Masyarakat Bali-pun juga merupakhlan masyarakat dengan toleransi tinggi dan terbuka bagi wisatawan selama menjaga adat istiadat dan lingkungan yang ada disana, kali ini sobat hiking akan menuturkan sedikit menegani pura di pulau Bali yamg menjadi daya tarik wisata dan dapat masuk ke daftar tujuan kalian saat berlibur disini.
Rekomendasi Wisata Berbudaya Pura di Bali
Tertarik untuk datang wisata Pura di Bali? Berikut rangkuman beberapa destinasi wisata berbudaya masyarakat Hindu Bali berupa bangunan ibadah Pura yang dapat masuk dalam wishlist perjalanan kalian di Bali,
Pura uluwatu
Menjulang sekitar 70 meter di atas ombak Samudra Hindia, Pura Uluwatu menghadirkan pemandangan tebing vertikal yang dramatis dan siluet pura kuno yang kontras nan memukau. Ketika matahari mulai merendah di ufuk barat, cahaya keemasan menyapu atap pura, menciptakan momen sinematik yang jarang tertandingi di Bali. Lokasi di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, membuatnya mudah dijangkau dari Seminyak atau Jimbaran dalam waktu kurang dari satu jam.
![]() |
instagram/@triarta_trip |
Dari pengalaman langsung, saya sarankan tiba satu jam sebelum pertunjukan untuk memperoleh spot terbaik dan waktu jelajah pura sebelum akses dibatasi. Bawa sarung atau gunakan sarung sewaan di lokasi untuk menghormati adat, serta waspada pada kawanan monyet yang sering mencuri kacamata atau botol air. Tiket masuk dipatok mulai dari Rp 30.000 per orang, sudah termasuk biaya sarung dan akses panggung tari kecak.
Pura tanah lot
Bertengger megah di atas bongkahan karang yang terkelupas ombak, Pura Tanah Lot menjadi wajah paling ikonik dari pesona pesisir barat Bali. Saat air laut surut, kamu bisa berjalan menembus pijakan karang untuk mendekat ke pura momen langka yang sayang terlewatkan. Latar Samudra Hindia yang tak terbatas menambah dramatis siluetnya, terutama ketika sinar jingga senja menembus celah batu dan memantul di permukaan air.
![]() |
instagram/@ece.chianucci |
Untuk pengalaman terbaik, datanglah satu jam sebelum matahari terbenam. Kamu bisa menyusuri jalan setapak yang dibatasi warung kerajinan lokal, mencicip camilan khas, lalu memilih spot pandang yang leluasa. Tiket masuk dibanderol mulai dari Rp 20.000 per orang, sudah termasuk sarung sewaan untuk menghormati kawasan suci. Ingat untuk mengenakan alas kaki yang mudah dibuka karena jalan menuju pura licin saat air pasang mulai naik.
Pura Tirta Empul
Terletak di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Pura Tirta Empul menyuguhkan suasana spiritual yang tenang dikelilingi pepohonan rindang dan taman hijau. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk merasakan ketenangan kompleks pura—sinar matahari lembut menembus dedaunan sambil gemericik air suci mengalir dari pancuran. Dari Gapura Candi Bentar, kamu akan menapaki tiga wilayah suci Jaba Pura, Jaba Tengah, dan Jeroan sebelum tiba di kolam petirtaan utama.instagram/@katia_lasciatemiqui
Didirikan pada tahun 962 Masehi di bawah pemerintahan Raja Udayana dari Dinasti Warmadewa, Tirta Empul lahir dari legenda pertempuran Batara Indra melawan Mayadenawa. Menurut mitos, Indra terluka akibat racun dan disembuhkan oleh mata air yang menyembur dari tanah setelah tongkatnya ditancapkan, lalu “Tirta Empul” pun terbentuk. Saat ini, 13 pancuran air suci di Jaba Tengah digunakan umat Hindu untuk ritual melukat membasuh seluruh tubuh secara berurutan sebagai simbol pembersihan jiwa dan raga.
Mengikuti jejak peziarah lokal, saya menyarankan tiba sebelum pukul 09.00 untuk menghindari puncak keramaian. Setelah menukarkan tiket—mulai Rp 30.000 (wisatawan domestik) atau Rp 50.000 (wisatawan asing)—dan menyewa sarung seharga Rp 10.000, rasakan sendiri sensasi air bening membasuh kepala, bahu, dan kaki di bawah pancuran. Hormati aturan: kenakan pakaian sopan, ikuti urutan pancuran, dan siapkan baju ganti karena badan akan terasa segar basah usai ritual.
Pura besakih
Menjulang di ketinggian sekitar 1.000 mdpl di lereng barat daya Gunung Agung, Pura Besakih memadukan 86 candi kuno dalam satu kompleks seluas 20 hektar. Siluet Pura Penataran Agung yang berundak-undak kontras dengan kabut pegunungan dan hijaunya lereng, menciptakan panorama magis yang sulit ditandingi. Terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, akses dari Denpasar memakan waktu sekitar dua jam melalui rute pegunungan yang memesona.instagram/@elenka_bobkova
Sebagai pura Hindu terbesar dan terpenting di Bali, Besakih telah berakar sejak abad ke-10 Masehi. Legenda menyebut Mpu Kuturan dan Dinasti Warmadewa sebagai pelopor pendirian, menjadikannya pilar spiritual yang menjaga keseimbangan alam dan manusia. Setiap tahun, lebih dari 70 upacara suci dari piodalan hingga odalan digelar di berbagai pelinggih, menegaskan peran Besakih sebagai pusat ritual dan ziarah yang merangkul umat dari seluruh penjuru pulau.
Untuk pengalaman paling utuh, tiba sebelum pukul 08.00 pagi dan nikmati hawa pegunungan yang sejuk. Tiket masuk mulai dari Rp 80.000 (domestik) dan Rp 150.000 (mancanegara); harga sudah termasuk sarung dan selendang wajib. Kompleks buka setiap hari pukul 08.00–18.00 WITA, sedangkan area ibadah utama tetap buka 24 jam bagi umat Hindu.
Pura gunung kawi
![]() |
instagram/@putumiraindriani |
Dibangun pada abad ke-11 hingga ke-15 atas perintah Rsi Markandeya bersama 400 pengikutnya, Gunung Kawi awalnya difungsikan sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu sekaligus makam keluarga kerajaan Warmadewa. Setiap lekukan relief memancarkan aura sakral dan mistis; saya pernah menyaksikan upacara meditatif di salah satu gua, di mana gema mantra dan gemericik air menambah kedalaman pengalaman spiritual.
Tiket masuk dibanderol mulai Rp 20.000 per orang, sudah termasuk sewa kain sarung dan selendang resmi. Datanglah sebelum pukul 09.00 untuk menghindari keramaian dan merasakan kesejukan lembah, serta persiapkan:
- Alas kaki ringan dan anti-selip untuk tangga basah
- Tas kedap air demi melindungi barang bawaan saat hujan tiba-tiba
- Air minum dan camilan ringan untuk rehat di gazebo tepi sungai
- Sarung sewaan di loket utama, wajib dipakai sebelum memasuki area suci
Dengan memadukan cerita sejarah, ritual hidup, dan tip praktis kunjungan, Pura Gunung Kawi menjadi destinasi yang wajib dikunjungi untuk merasakan Bali yang otentik dan mistis.
Pura lempuyangan
![]() |
instagram/@voyagenesia |
Lebih dari sekadar spot Instagrammable, Pura Lempuyang adalah salah satu pura tertua di Bali, bagian dari Sad Kahyangan Jagad yang menjaga keseimbangan spiritual pulau. Legenda menyebut Rsi Markandeya dan 400 pengikutnya memulai kompleks ini pada abad ke-11, mengukir relief dan menata pelinggih di sepanjang 1.700 anak tangga. Setiap tingkat menampilkan pura pendukung seperti Pura Telaga Mas dan Pura Penataran Agung, memberi gambaran lapis-lapis ritual Hindu Bali dari zaman pra-Hindu-Buddha hingga era Dinasti Warmadewa.
Untuk merasakan esensi kunjungan, siapkan fisik dan mental: trek menanjak memakan waktu dua jam bolak-balik. Datanglah sebelum pukul 07.00 WITA agar udara masih sejuk dan pemandangan awan laut terbuka lebar. Tiket masuk mulai dari Rp 20.000 per orang, belum termasuk sarung wajib yang bisa disewa di loket. Bawa air minum, kenakan alas kaki anti-selip, dan hormati pantangan adat—bahasa kasar, membawa daging babi, atau berfoto di area suci saat upacara sedang berlangsung.
Selanjutnya, untuk memperluas petualangan spiritual, jelajahi Pura Goa Lawah dengan gua kelelawar sakralnya atau Pura Tirta Gangga di taman air peninggalan Raja Karangasem. Dengan mengaitkan perjalanan antarpura, kamu membangun narasi komprehensif yang menonjolkan kekayaan religius dan lanskap timur Bali.
Pura ulun Danu Bratan
Mengapung bak ilusi di permukaan Danau Bratan, Pura Ulun Danu Bratan memikat pengunjung dengan siluet meru bertingkat menjulang di atas air tenang. Lokasinya di Jalan Raya Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, menjadikannya titik pertemuan alam pegunungan danau serta jalur utama penghubung Bali utara – selatan, ideal untuk berhenti sejenak menikmati udara sejuk dan pantulan pura bak terapung dalam embun pagi. instagram/@heymaymiles
Lebih dari sekadar pemandangan, Ulun Danu Bratan adalah pusat pemujaan Dewi Danu, dewi air danau, yang dipercaya mengalirkan kesuburan bagi subak di seluruh Bali. Menurut lontar Babad Mengwi, kompleks pura ini mula-mula didirikan pada abad ke-17 di bawah naungan Kerajaan Mengwi, dipersembahkan pula bagi Wisnu sebagai pelindung alam. Setiap pelinggih dan lapisan teras pura mengisahkan filosofi Hindu Bali tentang harmoni manusia, air, dan alam semesta.
Keren keren emang wisata pura di Bali ini, apalagi wisatawa Pura Besakih yang dapet predikat pura terbesar di indonesia...
BalasHapus