Pura Besakih Bali: Peninggalan Megalitikum Terpopuler 2023
Informasi Wisata Pura Besakih, Pura Terbesar di Indonesia dan Peninggalan Megalitikum di Bali - Destinasi Pura Besakih merupakan tempat persembahyangan atau ibadah oleh umat Hindu masyarakat Bali. Selain menjadi tempat ibadah, Pura ini juga kerap menjadi detinasi tujuan wisata bertema Pura di Bali. Baik wisatawan dalam maupun luar negerikerap menjadikan Pura Besakih menjadi salah satu dari tujuan wisata karena keindahan yang bertema cultural (budaya).
Bentuk arsitektur bangunan Pura selalu berbeda satu sama lain dan tak jarang setiap Pura selalu memiliki keunikannya tersendiri. Pada Pura Besakih, dibagian dalamnya terdapat Pura pendamping sebanyak 18 buah dengan Pura Penataran Agung sebagai Pura terbesarnya. Karena sebab bentuk arsitekturnya ini Pura Besakih menyandang predikat sebagai Pura terbesar di Indonesia dengan nama Pura Agung Besakih. Menurut kepercayaannya, Pura ini dibangun oleh seorang tokoh agama Hindu di India yang menetap di Jawa dengan nama Rsi Markandeya.
Disclaimer: Artikel ini telah diperbarui pada 30 Januari 2024 agar sobat dapat membaca informasi terbaru dari destinasi ini.
Pesona Wisata Budaya Pura Besakih
Penamaan Besakih diyakini berasal dari kata “Basuki” yang mana pelesetan kata “wasuki” yang artinya Keselamatan didalam Bahasa sansekerta. Sama seperti Pura Luhur Uluwatu yang terkenal sebagai salah satu tempat untuk menyaksikan petunjukan kesenian tari kecak. Pura ini juga masih aktif menjadi pusat kegiatan dari seluruh Pura di Bali oleh masyarakat Hindu Bali.
Lokasi Pura Besakih
Terletak di kaki gunung agung di Bali, Pura ini berada di Desa Besakih, kecamatan Rendang, Kab. Karangasem, Bali. lakasi Pura Besakih ini lebih kurang 2 jam atau berjarak 65 km dari pantai kean dan pantai Jerman yang berada disekitar Bandara Internasional Ngurah Rai. Sementara dari Kawasan Kuta dan Seminyak lebih kurang berjarak 63 km. Agar kalian tidak tersesat dan memudahkan perjalanan kalian dapat mengakses google maps berikut: lokasi Pura Besakih.
Penginapan Disekitar Pura Besakih
Berikut adalah daftar rekomendasi penginapan yang ada disekitar Pura Besakih:
| Nama Penginapan | Rentan Harga |
|---|---|
| Warung Bu Made | Mulai dari Rp 165.000 |
| Puri Karang Besakih | Mulai dari Rp 300.000 |
| Artha Agung Resort & Restaurant | Mulai dari Rp 400.000 |
| Puri Agung Inn | Mulai dari Rp 210.000 |
Harga Tiket Masuk Pura Besakih
Harga Tiket Masuk wisatawan di Pura Agung Besakih ini sebesar Rp 15.000. sementara jika sobat datang dengan menggunakan kendaraan pribadi maka persipkan biaya tambahan sebesar Rp 2000 untuk sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil.
Jam operasional Pura ini sendiri dibuka 24 jam untuk masyarakat Hindu Bali beribadah, namun untuk kujungan wisata Pura ini dibatasi mulai pada pukul 8 pagi hingga 5 sore. Jadi jangan heran jika saat berkunjung kemari, didalam Pura akan aada juga masyarakat Hindu Bali yang sedang beribadah. Inilah salah satu keunikan berwisata di Bali.
Keindahan Pura Besakih yang Membanggakan
 |
| Foto Pura Besakih Bali, Sourc IG: dreamchaser_traveller |
Pura Terbesar Di Indonesia
Kompleks Pura Besakih terbentuk atas 1 Pura utama yang dikenal dengan Pura Penataran Agung Besakih dan diisi dengan 18 Pura pendamping dimana salah satunya adalah Pura Basukian. Keistimewaan menurut kepercayaan disana, ini adalah tempat diterimahnya wahyu tuhan oelh Hyang Sri Markendya yang menjadi ckal bakalagama Hindu di Bali. Di Pura utamaynya atau Pura Penataran Agung ini terdapat 3 pelinggih uatama (Padma 3 simbol stana yaitu, Sada Siwa dan Para Siwa) serta Tri Purusha yang merupakan 3 tingkatan kesadaran rohani.
Bukit Peninggalan Zaman Megalitikum
Selain sebagai Pura terbesar di di Indonesia, keunikan lain dari Pura Besakih ini adalah di bangunan Pura ini terdapat peninggalan kuno yang telah berusia ratusan tahun yang berasal dari zaman Megalitikum. Bukti peninggalan kuno ini dapat dilihat dari model arsitektur bangunannya serta benda-benda lain disana seperti menhir, tahta batu hingga struktur teras pyramid Pura Besakih. Keunikan arsitektur ini tentunya juga dapat menjadi spot foto menarik saat berkunjung kemari.
Sejarah Pura Besakih sendiri sering kali dihubungkan dengan kisah Sri Kesari Warmadewa, pendiri dinasti Warmadewa yang menguasai Bali selama beberapa abad dan dipercaya sebagai pendiri pertama kompleks pura di Besakih.
Setelah Bali ditaklukkan oleh Majapahit, perhatian terhadap Pura Besakih mulai diberikan oleh Dalem Ketut Ngulesir, penguasa kerajaan Gelgel pertama (1380-1480), karena keyakinan pada gunung sebagai tempat bersemayamnya para Dewa. Gunung dalam kepercayaan Hindu (Jawa) disebut sebagai lingga acala (lingga alam semesta). Pada saat inilah tanggung jawab terhadap penataan dan penyelenggaraan upacara di Pura Besakih jelas-jelas menjadi tanggung jawab penguasa (raja). Dua buah Purana (sejenis prasasti yang dikenal dengan nama Raja Purana Besakih) yang kini disimpan di Pura Besakih diyakini berasal dari raja Gelgel ini.
Meskipun masyarakat telah memiliki keyakinan dari sejarah tempat ini, namun Pura Besakih masih memilik Misteri, terutama karena kepercayaan masyarakat yang dinilai beberapa peneliti tidak relevan dengan hasil peneitian yang ada.
Sebuah kompleks candi hindu kuno berusia 1300 tahun yang dikatakan secara ajaib lolos dari letusan Gunung Agung tahun 1963. Hari ini adalah tujuan wisata utama dan dikelilingi oleh pengusaha kecil yang mata pencahariannya tampaknya bergantung pada turis yang membelanjakan uang untuk apa pun yang mereka tawarkan. Terlepas dari ketidaknyamanan awal yang akan dirasakan seseorang ketika dikelilingi oleh banyak orang yang memaksakan barang dan jasa kepada Anda; itu adalah tujuan yang sangat menarik dan mempesona yang harus dikunjungi jika mereka berada di Bali. Energi yang Anda rasakan di kuil keluar dari dunia ini. Itu memang ibu dari kuil. 🙏🙏🙏-eshe Madanayake
emang gasalah kalau Pura Besakih jadi rekomendasi wisata pura terbaik di Bali
ReplyDeleteLuas bangett kompleks puranya, gaheran sih namanya uga Pura Terbesar wkwkwk, ga cuma keindahan budaya saja, buat yang cuka sejarah disini juga ada peninggalan dari zaman megalitikum
ReplyDelete